Tugas
:
PERBANYAKAN TANAMAN
Perbanyakan tanaman secara
vegetatif
OLEH
Alkadrin Manui
Npm : 043 111 002
PROGRAM
STUDI AGROTEKNOLOGY
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
KHAIRUN
TERNATE
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah PERBANYAKAN TANAMAN.
Makalah ini diharapkan mampu membantu saya dalam memperdalam mata kuliah PERBANYAKAN
TANAMAN dalam kegiatan belajar. Selain itu,
makalah ini diharapkan agar dapat
menjadi bacaan para pembaca agar menjadi petani yang baik dan bertanggung jawab karena
materi ini disajikan mengarah pada Perbanyakan
tanaman dengan cara perbanyakan vegetatif dengan metode penyambungan
(grafing) yang mempengarui
produktifitas pada tanaman Malinjo
(gnetum gnemon)
Oleh karena itu, makalah ini diharapkan agar para mahasiswa dapat membangun
solidaritas dalam hidup bermasyarakat dan dapat berperan dalam pembangunan
dalam berbagai bidang pertanaian
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada para pembaca yang
sudah berkenan membaca makalah ini dengan tulus ikhlas. Semoga makalah ini
bermanfaat, khususnya bagi saya dan pembaca. Amin……..
Ternate, 04 Mei 2013
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI
ii
BAB I. PENDAHULUAN 1
A.
Latar belakang 1
B.
Tujuan 1
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2
A.
Landasan
Teori 2
1.Perkembangan
Vegetatif Alami 2
2.Perkembangbiakan
Vegetatif Buatan 4
BAB III. PEMBAHASAN 6
A. Perbanyakan
Tanaman Secara Vegetatif 6
B. Siklus
Hidup Aseksual Atau Vegetatif 6
C. Perkembangbiakan
Vegetatif Ada Dua Jenis 7
1. Perkembangbiakan
Vegetatif Alami 7
2. Perkembangbiakan
Vegetatif Buatan 9
BAB IV. KESIMPULAN 13
DAFTAR PUSTAKA 14
BAB I. PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang
Pemahaman
tentang konsep dan aspek pada Mata Diklat Dasar-Dasar Perbanyakan Tanaman
Secara Vegetatif merupakan salah satu bagian yang penting dalam kegiatan
perbanyakan tanaman secara vegetatif. Pengetahuan tentang konsep perbanyakan
tanaman secara vegetatif sangat penting untuk diketahui agar dapat dipahami
pengertian perbanyakan tanaman secara vegetatif dan membedakan pengelompokan
dalam perbanyakan tanaman secara vegetatif. Selain itu, juga perlu didukung
pengetahuan tentang arti penting dari perbanyakan tanaman secara vegetatif agar
dapat dipahami perlunya dilakukan perbanyakan tanaman secara vegetatif ditinjau
dari aspek anatomi, fisiologi, dan genetik. Pemahaman tentang konsep
perbanyakan tanaman secara vegetatif juga perlu didukung dengan pengetahuan
tentang teknik-teknik yang dapat digunakan dalam perbanyakan tanaman secara
vegetatif.
Perbanyakan
tanaman secara vegetatif juga perlu pemahaman tentang pengatahuan aspek-aspek
pentingnya meliputi aspek anatomi, fisiologi, dan genetik. Aspek anatomi
perbanyakan tanaman secara vegetatif berkaitan dengan pengetahuan struktur
internal dari akar, batang, dan daun untuk memahami proses terbentuknya
akar adventif pada stek dan cangkok dan terbentuknya penyatuan sambungan pada
penyusuan, okulasi, dan sambungan. Aspek fisiologi perbanyakan tanaman secara
vegetatif yang perlu diketahui adalah peranan secara fisiologis berbagai hormon
tanaman dalam mempengaruhi proses pertumbuhan hasil perbanyakan tanaman. Aspek
genetik perbanyakan tanaman secara vegetatif berkaitan dengan keseragaman dan
keragaman secara genetik tanaman yang diperbanyak secara vegetatif. Ketiga
aspek tersebut apabila dipahami dengan benar diharapkan akan menunjang
keberhasilan dalam pelaksanaan perbanyakan tanaman secara vegetatif.
B.
Tujuan
Bertujuan
memahami apa itu perbanyakan tanaman
1.
Dapat membedakan perbanyakan vegetatif
alami dan buatan.
BAB II. TINJAUAN PUSATAKA
A.
Landasan
Teori
Perkembangbiakan
Tumbuhan Secara Vegetatif
Perkembangbiakan
vegetatif adalah cara perkembangbiakan makhluk hidup yang terjadi tanpa melalui
perkawinan.
Perkembangbiakan
vegetatif ada 2 macam yaitu vegetatif alami dan vegetatif buatan.
1. Perkembangan Vegetatif Alami
1. Perkembangan Vegetatif Alami
Perkembangbiakan
vegetatif alami adalah perkembangbiakan makhluk hidup/tumbuhan yang terjadi
tanpa melalui bantuan manusia, jadi dilakukan oleh tumbuhan itu sendiri.
Perkembangbiakan secara vegetatif terdiri dari pembentukan tunas, rizoma (akar
tinggal/ akar rimpang), umbi lapis, umbi batang, geragih atau stolon, umbi
akar, tunas adventif, spora dan membelah diri.
a. Pembentukan
Tunas
Tunas
biasanya tumbuh disamping induknya, induk dengan tunas yang masing-masing
dianggap induvidu baru dan akan membentuk rumpun dan tunas tersebut berasal dari
tunas ketiak bagian tumbuhan didalam tanah. Contoh tumbuhan bertunas pakis haji
(cycas rumphii), bamboo (bambusa sp), pisang (musa paradisiaca), nanas, palem,
dan tebu (saccharum officinarum).
b. Rizoma
(akar tinggal/akar rimpang)
Akar tinggal adalah
bagian batang yang tumbuh mendatar didalam tanah dan menyerupai akar.
Batang-batang beruas-ruas dan disetiap ruas dapat tumbuh tunas.
Akar tinggal mempunyai
ciri-ciri:
1.
bentuk seperti akar, tetapi berbuku-buku
seperti batang.
2.
pada ujung terdapat kuncup.
3.
pada setiap buku/ruas terdapat daun yang
berubah menjadi sisik.
4.
di setiap ketiak sisik terdapat mata tunas.
Contoh
tumbuhan rizoma lengkuas (alpina officinarum), jahe (zingiber officinale),
kunyit ( curcuma domestica), kencur (kaempferia galangal), temulawak, dan lidah
mertua (sansivera sp).
c. Umbi
Lapis
Umbi
lapis adalah umbi yang berlapis-lapis dan ditengahnya tumbuh tunas.
Pada permukaan atas dari setiap buku, tumbuh daun yang tebal dengan satu atau dua kuncup ketiak yang letaknya berdekatan sehingga seperti berlapis-lapis.
Pada permukaan atas dari setiap buku, tumbuh daun yang tebal dengan satu atau dua kuncup ketiak yang letaknya berdekatan sehingga seperti berlapis-lapis.
Contoh
tumbuhan yang umbi lapis yaitu bawang merah (allium cepa), bawang putih (allium
sativum), bawang daun (allium fistulosum), bunga bakung (crinum asiaticum), dan
bunga tulip.
d. Umbi
Batang
Umbi
batang adalah batang yang tumbuh ke dalam tanah, ujung batang tersebut
menggembung membentuk umbi untuk menyimpan cadangan makanan.
Umbi batang merupakan batang yang menggembung karena berisi cadangan makanan dan pada permukannya terdapat daun yang berubah menjadi sisik. Pada ketiak sisik terdapat mata tunas sebagai calon individu baru
Umbi batang merupakan batang yang menggembung karena berisi cadangan makanan dan pada permukannya terdapat daun yang berubah menjadi sisik. Pada ketiak sisik terdapat mata tunas sebagai calon individu baru
Contoh
tumbuhan umbi batang yaitu kentang (solanum tuberrodum), ubi jalar (ipomoea
batatas), gadung (dioscorea hispida), dan gambili (dioscorea aculata).
e. Geragih/Stolon
Geragih
merupakan batang yang menjalar diatas permukaan tanah dan apabila batang
tersebut tertimbun tanah akan tumbuh menjadi tanaman baru
Contoh
tanaman geragih diatas permukaan tanah yaitu pegagan (centella asiatica),
arbei, dan semanggi. Geragih yang menjalar dibawah permukaan tanah dan disebut
stolon. Contoh tumbuhan bergeragih dibawah permukaan tanah adalah rumput teki
(cyperus rotundus) dan rumput pantai (spinifex sp).
f. Umbi
Akar
Umbi
akar adalah akar yang berubah fungsi sebagai penyimpan cadangan makanan dan
hanya dapat tumbuh menjadi individu baru apabila ditanam bersama sedikit batang
yang bertunas. Ciri-ciri umbi akar adalah umbi tidak berbuku-buku, umbi tidak
mempunyai kuncup dan daun, dan umbi tidak mempunyai mata tunas.
Contoh tumbuhan umbi akar adalah singkong (manihot utilissima), dahlia dan wortel.
Contoh tumbuhan umbi akar adalah singkong (manihot utilissima), dahlia dan wortel.
g. Tunas
Adventif
Tunas
adventif adalah tunas yang tumbuh pada bagian-bagian tertentu seperti pada
akar, daun, dsb. Tunas adventif yang dipisahkan dari induknya dapat tumbuh
membentuk individu baru.Contoh tunas adventif pada akar adalah kersen
(muntingia calabura), sukun (arthocarpus communis), kesemek (dyospiros knaki),
jambu biji (psidium guavajava) dan cemara. Contoh tumbuhan tunas daun yaitu
cocor bebek dan begonia.
h. Spora
Tumbuhan
yang berkembang biak dengan spora antara lain tumbuhan paku, jamur, dan
ganggang. Bentuk spora seperti biji, tetapi sangat kecil sehingga tidak dapat
dilihat dengan mata saja. Spora dapat digunakan dengan menggunakan mikroskop.
Spora dibentuk dan disimpan di dalam kotak spora yang disebut sporangium.
Spora dibentuk dan disimpan di dalam kotak spora yang disebut sporangium.
i.
Membelah Diri
Tumbuhan
tingkat rendah berkembang biak dengan membelah diri. Tumbuhan tingkat rendah
itu terdiri atas satu sel, misalnya ganggang hijau. Jadi, ganggang hijau
memperoleh keturunan dengan cara membelah diri sel tubuhnya menjadi dua.
2. Perkembangbiakan Vegetatif Buatan
Perkembangbiakan
vegetatif secara buatan adalah perkembangbiaknya tumbuhan tanpa perkawinan,
dengan bantuan campur tangan manusia.
a.
Mencangkok
Mencangkok
adalah suatu cara mengembangbiakkan tumbuhan dengan jalan menguliti batang yang
ada lalu bungkus dengan tanah agar akarnya tumbuh. Jika akar sudah muncul akar
yang kokoh, maka batang tersebut sudah bisa dipotong dan ditanam di tempat
lain. Pengambilan batang tanaman yang sudah tumbuh akarnya, dapat dilakukan
pada tanaman: dikotil, berkambium, bergetah, berkayu. Contoh: mangga, jeruk,
jambu air, rambutan, sawo.
Keuntungan
mencangkok antara lain lebih cepat berbuah, cepat berkembangbiaknya, batang
pendek, mempunyai sifat yang sama dengan induknya. Sedangkan kerugiannya antara
lain perakaran tidak kuat, induk cepat mati jika banyak dicangkok, hasil lebih
sedikit.
b.
Stek
Adalah
menanam bagian tertentu tumbuhan tanpa menunggu tumbuhan akar baru terlebih
dahulu. Bagian yang distek adalah: batang, tangkai, dan daun.
1.
Stek batang : ketela pohon, tebu, sirih.
2.
Stek daun : cocor bebek, begonia,
sansivera.
3.
Stek tangkai : kembang sepatu, mawar.
c.
Okulasi/menempel
Adalah
dengan cara menempelkan mata tunas dari satu tumbuhan ke batang tumbuhan lain
yang sejenis. Tujuannya menggabungkan dua sifat baik pada tumbuhan sehingga
didapatkan tanaman baru yang mempunyai sifat lebih baik dari tanaman induk.
Contoh: mangga, belimbing. Alpukat.
d.
Sambung Pucuk/Enten
Adalah
menyatukan pucuk dengan batang bawah dari tumbuhan yang sejenis. Tujuannya
menggabungkan dua sifat baik pada tumbuhan sehingga didapatkan tanaman baru
yang mempunyai sifat lebih baik dari tanaman induk. Contoh: kembang sepatu,
durian, kopi, jambu.
e. Runduk
Adalah
dengan cara mengerat sedikit batang kemudian merundukkan ke dalam tanah. Ini
dapat dilakukan pada batang tanaman yang panjang dan lentur. Contoh: melati,
alamanda, apel, dan mawar pagar.
f.
Kultur Jaringan
Yaitu
mengambil jaringan tertentu (tunas, daun, akar) dan dikembangkan dalam media
khusus. Contoh: kelapa sawit, anggrek.
BAB III. PEMBAHASAN
A. Perbanyakan Tanaman Secara
Vegetatif
Perbanyakan secara vegetatif adalah perbanyakan tanaman menggunakan bagian –
bagian vegetatif tanaman seperti akar, batang dan daun. Bahan tanaman yang
berasal dari bagian vegetatif disebut bibit. Baik perbanyakan secara vegetatif
( benih ) maupun perbanyakan secara vegetatif ( bibit ), kedua – duanya
digunakan petani karena masing – masing mempunyai kelebihan.
Selain itu setiap jenis tanaman mempunyai sifat spesifik dalam kaitanyan dengan
bahan tanaman ini. Tanaman – tanaman seperti : padi, jagung, kedelai, kacang
tanah, gamdum, kelapa sulit diperbanyak secara vegetatif kecuali dengan
menggunakan teknik kultur jaringan. Sedangkan tanaman rambutan, apel, kopi,
kakao,tebu, ubikayu, ubijalar, dan lainya lebih baik diperbanyak secara
vegetatif.
B. Siklus Hidup Aseksual Atau
Vegetatif
Pada perbanyakan secara aseksual atau vegetatif genotip dari tanaman induk
diwarisi secara sempurna. Bagian – bagian tanaman pada fase siklus seksual
maupun dapat digunakan sebagai bahan tanaman awal. Bahan yang dipilih untuk
perbanyakan karena sifat vegetatifnya dan diambil sebelum mencapai fase dewasa
akan tetapi menunjukan sifat juvenilnya. Bahan tanaman yang dipilih karena
sifat bunga dan buahnya tidak lagi menunjukan sifat juvenilnya ataupun
transisinya dan tetap secara biologis dewasa.
Dengan demikian perlu dikatahui fase vegetatif dan fase pembungaan. Fase
vegetatif adalah fase pertumbuhan tanaman dengan perpanjangan akar dan batang,
peningkatan volume tanaman dan perluasan daun. Pada fase pembungaan
perpanjangan batang berakhir dan beberapa titik tumbuh berubah menjadi kuncup
dan akhirnya membentuk buah dan biji.
Perbanyakan secara vegetatif mencakup beberapa cara antaralain : stek ( batang,
akar dan daun ) okulasi dan penyambungan tidak seperti perbanyakan secara
generatif yang dapat di tanam langsung dilapangan, kecuali untuk benih yang
berukuran kecil, untuk perbanyakan secara vegetatif biasanya perlu disemaikan
dulu sebelum ditanam dilapangan.
Persemaian, diperlukan
dengan maksud untuk :
1. Memudahkan
pemeliharaan tanaman, misalnya penyiraman yang harus dilakukan pagi dan sore
2. Menyediakan
media tanam yang sangat bagus, misalnya permukaan tanah halus dan bila perlu
dicampur pasir
3. Mengurangi
biaya dan tenaga kerja, misalnya bila harus menggunakan naungan daripada
membuat naungan tersebar diseluruh lahan lebih murah membuat naungan dibedengan
persemaian
4. Memeberi kesempatan menyeleksi tanaman yang
baik untuk dipindah dilapangan sehingga akan mengurangi persentase sulaman, dan
5. Pada
jenis – jenis tanaman tertentu dengan transplanting ( pindah tanam ) memungkinkan
diperoleh pertumbuhan tanaman dan diperoleh pertumbuhan tanaman dan hasil panen
yang lebih tinggi.
C. Perkembangbiakan Vegetatif Ada Dua
Jenis
Perkembangbiakan
vegetatif alami dan perkembangbiakan vegetatif buatan. Perkembangbiakan
vegetatif yang terjadi dengan sendirinya tanpa bantuan manusia dinamakan
vegetatif alami. Sebaliknya, perkembangbiakan vegetatif yang melibatkan
bantuan manusia disebut vegetatif buatan.
1. Perkembangbiakan Vegetatif Alami
Perkembangbiakan
vegetatif alami dimulai dari tumbuhnya tunas pada bagian tumbuhan. Tunas
selanjutnya akan menjadi tanaman baru. Pada umumnya, tunas tumbuh pada ruas
batang, ketiak daun, ujung akar, dan tepi daun. Tunas yang tumbuh pada ujung
akar atau tepi daun disebut tunas adventif Jika tunas tumbuh dekat induknya
dinamakan rumpun, seperti rumpun bambu dan rumpun pisang. Berikut ini
jenis-jenis perkembangbiakan secara vegetatif alami :
1.
Akar tinggal
Akar
tinggal (rizoma) adalah batang yang tumbuh menjalar dalam tanah atau
disebut juga akar tinggal, akar rimpang, atau akar tongkat. Tanaman yang
berkembang biak dengan akar tinggal adalah lengkuas, jahe, alang-alang, kunyit,
dan temulawak dan lain-lain.
Ciri-ciri akar tinggal:
1.
Mirip akar tetapi berbuku-buku dan pada
ujungnya terdapat kuncup;
2.
pada setiap buku terdapat daun yang
berubah menjadi sisik;
3.
pada setiap ketiak sisik terdapat tunas.
Umbi lapis
Bagian
tanaman yang membengkak dalam tanah karena menyimpan cadangan makanan disebut
umbi. Umbi lapis merupakan umbi yang berlapis-lapis dan tumbuh tunas di tengahnya.
Umbi lapis baru yang berasal dari ketiak terluar akan tumbuh
membentuk tunas. Pada umbi lapis, tunas tumbuh di antara daun dan
cakram. Contoh tanaman yang berkembang biak dengan umbi lapis di antaranya
adalah bawang, bunga bakung, bungan tulip, dan lain-lain.
Umbi akar
Umbi
akar merupakan bagian akar yang membesar karena berfungsi sebagai
tempat cadangan makanan. Umbi akar dapat tidak mempunyai tunas dan
tidak berbuku-buku. Tanaman yang berkembang biak dengan umbi akar,
misalnya wortel dan dahlia
Umbi batang
Umbi
batang adalah batang yang tumbuh membengkak dalam tanah. Bagian ini
sesungguhnya merupakan cadangan makanan yang disimpan pada bagian batang. Jika
umbi ini ditanam, tunas dapat tumbuh dan menjadi tanaman baru. Contohnya adalah
kentang dan ubi jalar.
Geragih (stolon)
Geragih
adalah batang yang tumbuh dan menjalar di permukaan tanah. Geragih
tersusun atas ruas-ruas. Setiap ruas yang menempel pada tanah akan
membentuk akar dan tumbuh tunas baru. Tanaman baru akan tumbuh pada
ruas-ruasnya dan tidak bergantung pada induknya. Jenis tanaman yang berkembang
biak dengan geragih di antaranya adalah stroberi, pegagan atau antanan, dan
rumput teki.
Tunas adventif
Tunas
adventif adalah tunas yang tumbuh di luar bagian batang. Tunas ini tumbuh pada
tepi daun, seperti cocor bebek. Selain pada tepi daun, tunas ini dapat tumbuh
pada akar, seperti suskun dan kesemek.
Spora
Spora
terdapat pada tumbuhan paku, lumut, dan jamur. Spora terdapat di dalam kotak
spora yang terletak di tepi daun tumbuhan paku. Contoh tumbuhan paku yang
sering kita lihat untuk tanaman hias adalah suplir. Pada tepi daun suplir
terdapat butiran yang merupakan kotak spora. Spora ini merupakan alat
perkembangbiakan tanaman suplir.
2. Perkembangbiakan Vegetatif Buatan
Untuk
mendapatkan hasil yang lebih baik, cepat berbuah, dan menyerupai induknya,
pembiakan ini sengaja dibantu manusia. Tujuannya adalah untuk
memperoleh tumbuhan baru dengan cepat dan tidak bergantung
pada musim. Pembiakan secara vegetatif buatan di antaranya adalah
cangkok, stek, okulasi, enten, dan runduk. Berikut ini beberapa cara pembiakan
secara vegetatif buatan :
A. Cangkok
Mencangkok
adalah mengembangbiakkan tanaman agar cepat berbuah dan mempunyai sifat-sifat
yang sama dengan induknya. Jika tanaman induknya berbuah manis, maka
cangkokannya menghasilkan buah yang manis pula. Selain itu, mencangkok lebih
cepat memberikan hasil jika dibandingkan dengan menanam bijinya. Tanaman yang
dapat dicangkok adalah tanaman yang mempunyai batang kayu dan berkambium,
seperti jambu, rambutan, dan mangga. Namun tanaman hasil cangkokan memiliki
beberapa kelemahan. Tanaman hasil cangkokan hanya memiliki akar serabut,
sehingga mudah tumbang/roboh dan umur tanaman lebih pendek dibandingkan
tumbuhan yang di tanam dari biji.
Berikut
adalah cara mencangkok tanaman. Sediakan Alat dan bahan yang
digunakan dalam mencangkok, antara lain : tali pengikat/rafia, pisau yang
tajam, serabut kelapa atau plastik, gunting, tanah yang subur ,
dan cabang/ranting yang akan kita cangkok.
Langkah
- langkah mencangkok adalah sebagai berikut berikut :
1. Pilih
cabang atau ranting yang tidak terlalu tua ataupun terlalu muda.
2. Kuliti
hingga bersih cabang atau ranting tersebut sepanjang 5-10 cm.
3. Kerat
kambiumnya hingga bersih, dan angin-anginkan.
4. Tutup
dengan tanah, kemudian dibungkus dengan plastik atau sabut kelapa.
5. Ikat
pada kedua ujungnya seperti membungkus permen. Bila menggunakan
plastik,lubangi plastiknya terlebih dahulu agar air siraman bisa keluar
dan tanah tidak terlalu basah.
6. Jaga
kelembaban tanah dengan cara menyiramnya setiap hari (jika musim kemarau).
7. Setelah
banyak akar yang tumbuh, potong cabang atau ranting tersebut, kemudian tanam di
pot. Setelah tumbuh dengan baik baru ditanam di tanah.
B. Stek
Stek
adalah cara mengembangbiakkan tanaman dengan menggunakan bagian dari batang
tumbuhan tersebut. Bagian tanaman yang dapat ditanam dapat berupa
batang, tangkai, atau daun. Tidak semua tumbuhan dapat disetek. Stek daun
dapat dilakukan pada tanaman cocor bebek dan begonia. Stek akar dapat dilakukan
pada tanaman sukun dan stek batang dapat dilakukan pada tanaman singkong. Stek
tangkai dapat dilakukan pada tanaman mawar. Contoh tanaman yang
dikembangbiakan dengan stek adalah ubi kayu, tebu, kangkung, dan mawar.
C. Sambung/Enten
Menyambung
atau mengenten bertujuan menggabungkan dua sifat unggul dari individu yang
berbeda. Misalnya, untuk menyokong tumbuhan dibutuhkan jenis tumbuhan
yang memiliki akar kuat. Sementara untuk menghasilkan buah atau daun atau
bunga yang banyak dibutuhkan tumbuhan yang memiliki produktivitas tinggi.
Tumbuhan yang dihasilkan memiliki akar kuat dan produktivitas yang tinggi.
Contoh tumbuhan yang bisa disambung adalah tumbuhan yang
sekeluarga. Contohnya, tomat dengan terung.
Berikut ini adalah cara
mengenten tanaman :
Alat dan bahan :
pisau/cutter yang steril, tali rafia, dua jenis tumbuhan (terung dan
tomat)
Cara menyambung tanaman
:
1. Pilih
tanaman untuk batang bawah dan batang atas yang sehat. Batang bawah berdiameter
lebih besar daripada batang atas.
2. Gunakan
pisau steril dan tajam, untuk memotong batang bawah dengan bentuk huruf V, dan
potong batang atas dengan bentuk V terbaik. Panjang batang atas idealnya 3-8
cm.
3. Masukkan
batang atas tersebut ke dalam celah batang bawah, lalu ikat sambungan itu
dengan sealtape, atau potongan plastik bening (dari kantong plastik gula
pasir). Usahakan sambungan tidak terkena air.
4. Untuk
mengurangi penguapan dan mempercepat tumbuhnya tunas, sisakan 2-4 helai daun
pada batas atas; dan potong daun tersebut menjadi setengahnya atau pangkas
semua daun.
5. Bungkus
batang yang disambung tadi dengan kantong plastik, dan letakkan di tempat teduh
selama sekitar 7-10 hari.
6. Dalam
kurun waktu itu akan terlihat munculnya tunas daun. Buka kantong plastiknya;
dan taruh di bawah matahari.
D. Tempel (Okulasi)
Menempel
atau okulasi adalah menempelkan tunas pada batang tanaman sejenis yang akan
dijadikan induk. Tumbuhan yang akan ditempeli harus yang kuat. Tempel (okulasi)
bertujuan menggabungkan dua tumbuhan berbeda sifatnya. Nantinya, akan
dihasilkan tumbuhan yang memiliki dua jenis buah atau bunga yang berbeda
sifat. Contohnya, okulasi pada bunga mawar akan menghasilkan dua warna
atau lebih yang berbeda. Tumbuhan tersebut akan terlihat lebih indah karena
bunganya berwarna-warni. Pada buah mangga, batang bawah memiliki perakaran kuat
dan dalam serta tahan terhadap penyakit akar. Batang atas berbuah banyak dan
besar serta rasa manis. Dengan okulasi batang atas ke batang bawah, maka
akan didapatkan pohon mangga yang perakarannya kuat dan tahan terhadap penyakit
sekaligus berbuah lebat dan manis. Selain itu okulasi juga mempercepat tanaman
berbuah karena batang atas sudah melewati masa muda.
Berikut ini adalah cara
mengokulasi tanaman : Alat dan bahan : tali rafia, pisau/cutter, duua jenis
tumbuhan ( batang bawah dan batang atas). Langkah-langkah mengokulasi tanaman :
1. Siapkan
batang bawah, umur tanaman tergantung dari jenis tanaman apa yang akan
diokulasi.
2. Siapkan
batang atas berupa kulit kayu dan mata tunas dari induk tanaman yang
berkualitas baik dan memiliki sifat unggul.
3. Iris
dan sayat batang bawah dengan panjang 2-3 cm, lebar 1-1,5 cm.
4. Sisipkan
mata tunas ke irisan yang telah dibuat pada batang bawah, lakukan dengan cepat.
Jangan sampai luka sayatan kering. Pastikan tidak ada celah antara luka sayatan
dengan mata tunas.
5. Ikat
tempelan menggunakan tali rafia, arah pengikatan dari bawah ke atas sehingga
tali tersusun rapat seperti genting dan tidak ada celah kecuali pada bagian
mata tunas.
6. Setelah
2 minggu, lihat mata tunas. Jika berwarna hijau kemerahan atau hitam berarti
okulasi gagal. Sedangkan jika warnanya masih hijau segar dan melekat pada
batang pokok berarti okulasi berhasil dan ikatannya sudah boleh dilepas. Waktu
pengikatan bisa sampai 3 minggu.
7. Bila
telah ada kepastian bahwa mata tempelan sudah hidup, segera potong batang yang
berada di atas mata tempelan, tujuannya agar sumber makanan tertuju pada tunas
dari tempelan. Jika tidak, tempelan akan mati. Panjang pemotongan batang dan
jarak pemotongan dari mata tempelan berbeda-beda tergantung dari jenis tanaman
yang diokulasi. (sumber : Balai Besar Pengembangan dan Perluasan Kerja (BBPPK)
Lembang ).
E. Merunduk
Merunduk
adalah membengkokkan sebagian cabang kemudan membenamkannya ke dalam tanah.
Pada batang yang ditimbun tersebut diharapkan tumbuh akar. Tumbuhan yang dapat
dikembangbiakkan dengan merunduk di antaranya arbei, apel, tebu, stroberi, dan
melati.
Berikut
ini cara melakukan perbanyakan dengan merunduk : Pilih cabang tanaman yang
sudah tua, kuat dan panjang;
1. Bersihkan
cabang tanaman bagian tengah dari daun dan kotoran yang menempel;
2. Bengkokkan
cabang tanaman ke tanah hingga sedikit dari bagian tengah cabang menyentuh
tanah
3. Kubur
cabang tanaman tadi dengan menggunakan tanah;
4. Biarkan
selama beberapa hari sambil menyiram gundukan tanah tersebut;
5. Setelah
akar dari bagian tengah cabang tadi muncul, pisahkan tanaman baru dari tanaman
induk dengan memotong cabang tanaman tadi dari batang utamanya;
6. Tanaman
baru siap dipindahkan ke media tanam.
BAB
IV. KESIMPULAN
Perbanyakan tanaman secara vegetatif terbagi
atas 2.
1. Perbanyakan
secara vegetatif mengikuti sifat asli induknya.
2. Dengan
perbanyakan vegetatif kita dapat memperbanyak tanaman dengan mudah.
DAFTAR
PUSTAKA
Sleper
D.A. dan J.M. Poehlman. 2006. Breeding Field Crops. Edisi ke-5.
Wiley-Blackwell. Hal. 3.
McCouch,
S. (2004). "Diversifying
selection in plant breeding". PLoS Biol 2 (10):
e347. DOI:10.1371/journal.pbio.0020347.
Diakses pada 24 Agustus 2010.
Sisworo
W.H. Membangun
Kembali Swa Sembada Beras. [sic!]. Makalah yang disampaikan
dalam ? tanggal 26 April 2007. Laman
Bundesverband Deutscher Pflanzenzüchter e.V.
Gewin
Virginia . 2003. Genetically
Modified Corn— Environmental Benefits and Risks.
PLOS Biology 1: e8. DOI:10.1371/journal.pbio.0000008
Zohary,
D. & Hopf, M. 2000. Domestication of Plants in the Old World. Oxford Univ.
Press. London.
Purugganan,
M.D. (2009-02-12). "The nature of selection during plant
domestication" (pdf). Nature 457: 843-8. DOI:10.1038/nature07895.
Bermanfaat banget kak thank ya
BalasHapus