Jumat, 10 Mei 2013

PENAKIT YANG MENYERANG PADA TANAMAN KOPI


Tugas : 
KAPITA SELEKTA TANAMAN PERKEBUNAN
Penyakit yang menyerang pada tanaman kopi
(coffea  spp.) 


OLEH

Alkadrin Manui
Npm : 043 111 002



PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGY
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS KHAIRUN
TERNATE
2013

PENDAHULUAN
Tanaman kopi (Coffea  spp.)  merupakan komoditas ekspor unggulan yang dikembangkan di Indonesia karena mempunyai nilai ekonomis yang relatif tinggi di pasaran dunia. Permintaan kopi Indonesia dari waktu ke waktu terus meningkat karena seperti kopi Robusta mempunyai keunggulan bentuk yang cukup kuat  serta  kopi  Arabika mempunyai karakteristik cita rasa (acidity, aroma, flavour) yang unik dan ekselen (Yusianto, 2005).
Rendahnya produktivitas kopi di antaranya disebabkan adanya serangan OrganismePengganggu Tumbuhan (OPT). Beberapa jenis  OPT yang menyerang tanaman kopi di Sulawesi Selatan adalah hama  penggerek buah kopi (Hypothenemus hampei  Ferr.), penggerek batang, (Zeuzera sp.,), Penggerek cabang (Xylosandrus spp.), kutu hijau (Cocus  viridis), kutu putih (Ferrisia virgata), penyakit karat daun (Hemileia vastatrix), Cercospora
Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) Tapanuli Utara, Sumatera Utara. Akibatnya,  jumlah hasil produksi mengalami penurunan hingga 30 persen, juga sangat meresahkan para petani kopi di daerah itu (Nababan, 2010).
Di pertanaman kopi banyak terdapat gangguan- gangguan yang sangat merugikan, salah satunya yaitu hama penggerek buah kopi (Pbko). Kumbang dan larva hama ini menyerang buah kopi yang sudah cukup keras dengan membuat liang gerekan dan hidup di dalam bijinya, sehingga menimbulkan kerusakan yang cukup parah (Najiyati dan Danarti, 2001). Penerapan sistem agroforestri pada tanaman kopi yang dicirikan oleh banyaknya pohon penaung memberi beberapa manfaat. Sistem ini dapat meningkatkan keragaman hayati, mengkonservasi kesuburan tanah, dan meningkatkan kesehatan tanaman. Sistem agroforestri memiliki kemiripan dengan hutan yaitu ekosistemnya yang stabil sehingga mampu  menghambat perkembangan OPT pada tanaman kopi (Staver et al.,2001).
Di alam Pbko dapat diinfeksi oleh jamur patogen. Jamur-jamur yang dapat menyerang Pbko antara lain Beauveria bassiana, Metarhizium anisopl iae, Botryt is stephanoderis dan  Spicaria javanica (Sudarmo, 1989). Jamur-jamur pada umumnya dapat tumbuh pada keadaan lingkungan yang lembab. Sistem agroforestri kopi dengan pohon penaung diperkiraka dapat meningkatkan aktivitas jamur patogen sebagai musuh alami hama kopi ini. Informasi mengenai keterjadian penyakit jamur pada hama Pbko pada agroforestri masih terbatas.

PEMBAHASAN
Gejala serangan buah kopi yang terserang busuk buah seperti yang terlihat pada Gambar 1.  Pada buah hijau  awalnya  terdapat bercak hitam dan akhirnya  seluruh buah hitam dan pada permukaan buah terlihat spora berwarna putih.
Gambar 1   : Gejala serangan penyakit busuk buah pada buah hijau (A)    dan     pada buah merah (B) Sumber : Main Sese Inda Laila (2011)


Pada pengamatan patogen di laboratorium ditemukan jenis cendawan dengan ciri -ciri yaitu miselium yang tumbuh pada media PDA awalnya berwarna putih selanjutnya terlihat  ada semburat warna pink muda dibagian tengah. Konidiofor ramping,  konidia hialin terdiri  dari mikrokonidia dan makrokonidia. Mikrokonidia berbentuk lonjong dan melengkung terdiri dari 1 sel sedangkan makrokonidia terdiri dari beberapa sel bentuknya sedikit melengkung dengan ujung yang lancip seperti kano. Bentuk morpologi cendawan Fusarium dapat dilihat

A.    KARAT DAUN
Penyebab Penyakit : jamur Hemileia Vastatrix
hemileia vastatrix
Gejala Serangan :
Pada sisi bawah daun terdapat bercak bercak berwarna kuning muda kemudian berubah menajdikuning tua. pada bercak terdapat tepung berwarna jingga cerah yang terdiri atas jamur karat. Bercak yang tua berwarna cokelat tua sampai hitam mengering, Daun yang terserang akan gugur, sehingga pohon menjadi gundul.

Daur Hidup
Jamur membentuk spora dalam jumlah banyak kemudian terjadi penetrasi kedalam jaringan daun. Infeksi terjadi melalui permukaan bawah daun. Perkecambahan spora memerlukan air. Lama waktu perkecambahan tergantun dari uhu. Pada suhu optimum 21-15 derajat Celcius diperlukan waktu 1-3 jam untuk berkecambah.
Faktor yang berpengaruh :
a.       Air berperan penting dalam penyebaran penyakit.
b.      Angin berperan dalam penyebaran spora.
c.       Umur daun menetukan kerentanan terhadap penyakit. Dan yang paling rentan adalah yang membuka penuh.
d.      Pohon atau cabang yang berbuah lebat leibh rentan.
Pengendalian :
a.       Menggunakan varietas kopi yang tahan
b.      Menggunakan mokrobia yang bersfat berlawanan, yaitu bakteri Bacillus thuringienesis dan jamur Verticilium hemileiae
c.       Penggunaan fungisida

B.     AKAR COKELAT
Penyebab Penyakit : Jamur Phellinus noxius
Gejala Penyakit :
Daun tanaman yang sakit menguning, layu dan rontok. Jika akar tanaman sakit dibongkar, pada akar tunggangnya tertutup kerak yang terdiri atas butir-butir tanah yang melekat sangat kuat sehingga tidak dapat terlepas, walalupun sudah dicuci dan disikat. Diantara butir butir tanah tampak adanya jaringan jamur yang berwarna cokelat tua sampai cokelat kehitaman
Kerak terjadi karena miselium yang membukus akar berlendir, sehingga butir-butir tanah terikat kuat. Akar yang sakit menjadi busuk kering dan lunak, mempunya garis-garis cokelat gambir yang terdiri atas miselium jamur.
Daur Hidup :
Jamur menular ke tanaman sehat karena adanya kontak antara akar sehat dengan akar yang sakit. Jamur menular sangat lambat karena umumnya hanya terdapat pada akar tunggang. dengan demikan akar tanaman yang sehat jarang berkontak dengan bagaian-bagian yang sakit infeksi hampir selalu terjadi di tempat-tempat yang mempunyai sisa sisa tunggul pohon hutan. Pada tonggak yang terpendam dalam tanah, jamur mampu bertahan hidup sampai 14 Tahun. Tanaman inang lain : karet, teh, kakao, kelapa, kelapa sawit kina, kapuk, kapas, nangka, dadap, kapur, kapur barus, kluwih, almtoro, dan kayu manis
Faktor yang berpengaruh :
kebun dibekas tanah hutan atau kebun tua yang pemgukaannya tidak dilakukan dengan baik akan mudah terserang jamur
Pengendalian :
a.       Dilakukan  pembongkaran pada tanaman sakit, sisa-sisa akar diambil dan dibakar.
b.      Membuat saluran isolasi di tempat yang terinfeksi.
c.       Melakukan peremajaan, dengan membongkar tanaman yang sudah tua hingga tidak dijmupai tunggul pohon-pohon tua.

C.     JAMUR UPAS
Penyebab Penyakit : Jamur Upasia Salmonicolor
Gejala Serangan :
a.       Infeksi terjadi pada percabagangan atau sisi bawah cabang dan ranting. Mula-mula jamur membentuk miselium tipis, mengkilat seperti sutera atau perak, disebut stadium rumah laba-laba, pada stadium tersebut belum masuk kedalam kulit.
b.      Pada bagian ranting yang tidak terlindung, stadium rumah laba-laba berkembang menjadi stadium bongkol kemudian membentuk banyak sporodakium berwarna merah, disebut stadium anamorf


Daur Hidup :
Jamur upas membentuk basidiospora, berbentuk seperti buah peer, bersifat polifag. Tanaman inang lain : karet, teh kakau, kina jeruk, mangga, nangka, jati, kelengkeng dan melinjo
Faktor yang berpengaruh :
a.       Tanaman pupuk hijau (Tephrosia candida) sering menjadi sumber infeksi
b.      Penyakit banyak terjadi pada kebun yang lembab, pemangkasan kurang, dan pohon pelindung yang terlalu rapat.
c.       Penyakit lebih banyak terdapat di daerah dengan curah hujan tinggi.
Pengendalian :
a.       Sanitasi, yaitu : mengurangi kelembapan kebun, dengan memangkas pohon pelindung atau ranting-ranting kopi yang tidak produktif
b.      membersihkan sumber infeksi yang ada di sekitar, misalnyatanaman pupuk hijau yang sakit.
c.       Penggunaan fungisida, dengan cara melumasikan fungisida pada batang atau cabang besar yang terserang jamur










KESIMPULAN
 Dari penjelasan di atas maka dapat saya tarik kesimpulan sebagai berikut.
Pada tanaman buah kopi banya di serang oleh penyakit yaitu jenis cendawan dengan ciri -ciri yaitu miselium yang tumbuh pada media PDA awalnya berwarna putih selanjutnya terlihat  ada semburat warna pink muda dibagian tengah. Konidiofor ramping,  konidia hialin terdiri  dari mikrokonidia dan makrokonidia. Dan ada lagi penyakit yang menyerang tanaman kopi yaitu karat daun, akar cokelaqt dan jamur upas dan mempunai gejalah masing – masing.

















DAFTAR PUSTAKA
AEKI. 2011. Realisasi Ekspor Berdasarkan Jenis Kopi Tahun 2010.Tersedia di http://www.aekiaice.org/ i m a g e s / s t o r i e s / s t a t 2 0 1 1 /realisasi_ekspor_berdasarkan_jenis_kopi pdf. Diakses tanggal 15 September 2011. Afandi. 2004. Benchmark Description : Benchmark and Window Level Information.  Progress Report CSM-BGBD Project. Universitas Lampung (Unpublished). pp.1-35.
Ferreira, S. A. and Rebecca A. B., 1991. Colletotrichum coffeanum (online), (http://wwww.google.com/colletotricum coffeanum.htm. diakses 1 September 2010). Department of Plant Pathology, CTAHR.. University of Hawaii. Manoa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar